Etika Makan Sushi : Ternyata cara makan sushi tidak sesederhana yang kita bayangkan. Jika Anda biasa makan sushi di restoran kasual sekedarnya saja, bisa jadi selama ini Anda salah etika makan. Sebagai makanan tradisional Jepang yang telah dikonsumsi selama berabad-abad, beberapa peraturan cara makan sushi dikembangkan untuk memandu proses mendapatkan pengalaman makan yang sejati dan eksklusif.
Etika Makan Sushi |
Beberapa dari peraturan ini bersifat praktikal, sedangkan beberapa lainnya berguna untuk menunjukkan rasa hormat. Apa saja?
1. Hormati sang itamae. Itamae adalah sang chef yang membuat dan mempersiapkan sushi.
Anda bisa menunjukkan rasa hormat Anda dengan makan dengan gaya omakase dimana sang itamae memilihkan makanan serta urutannya untuk Anda. Mengertilah bahwa sang itamae sedang sibuk namun ajaklah berinteraksi sedikit seperti memberinya salam. Sebelum memesan, mintalah rekomendasi.
2. Ikuti urutan minumnya.
Mulailah dengan sake, lalu diikuti dengan teh hijau atau bir. Soft drink dan wine tidak pas dipadukan dengan sushi karena rasanya bisa menutupi rasa sushi.
3. Makan sushi dengan urutan yang benar.
Mulailah dengan sashimi, diikuti dengan nagiri dan makizushi, lalu sushi roll yang lebih rumit seperti temaki atau tempura lalu ditutup dengan dessert. Sushi dengan rasa yang lebih halus sebaiknya dimakan dulu sehingga tidak tertutup dengan rasa yang kuat. Edamame atau gari bisa dimakan kapan pun, namun sup miso umumnya disantap terahir.
4. Sushi bisa dimakan dengan sumpit maupun tangan.
Jika Anda ingin mengambil sushi dari piring orang lain dengan sumpit, jangan pakai ujung sumpit yang dimasukkan ke mulut Anda. Anda juga bisa makan nagiri dan maki sushi, serta sushi berat seperti temaki, dengan tangan. Secara tradisional, dulunya memang jenis-jenis sushi ini disantap langsung dengan tangan.
5. Beberapa jenis sushi tidak boleh dicelupkan.
Jika sushinya diolesi dengan teriyaki atau saus lain, jangan dicelupkan ke kecap. Selain itu ketika Anda mencelup sushi nagiri dan oshi, pastikan bagian nasinya di atas agar tidak tercecer ke saus celupan.
6. Cara makan sushi yang sesuai tradisi adalah dalam sekali gigit.
Secara tradisional, setiap sushi harus dimakan dalam satu gigitan saja. Jika sushi Anda terlalu besar, jangan taruh yang sudah digigit kembali. Tahan dengan sumpit sampai Anda siap menghabiskannya.
7. Hati-hati dengan wasabinya.
Mencampur wasabi ke dalam kecap bisa menyinggung sang koki dengan mengindikasikan bahwa sushinya tida berasa. Jika Anda makan nigiri, kemungkinan sang itamae sudah menambahkan wasabi di antara ikan dan nasinya. Cobalah dulu.
8. Makan gari (jahe) di antara satu sushi dengan sushi lain.
Jangan makan gari di tengah-tengah menyantap satu sushi yang sama.
9. Jangan mengoper satu makanan ke orang lain menggunakan sumpit.
Secara simbolis, ini mirip dengan ritual pemakaman tradisional Jepang dimana anggota keluarga mengoper tulang sang almarhum. Dengan alasan mirip, Anda juga tidak boleh menancapkan sumpit di nasi dan membiarkannya begitu.
10. Secara tradisional, orang yang paling dihormati di meja menuangkan minum untuk yang lainnya.
Sebagai contoh, seorang profesor yang makan bersama murid-muridnya akan menuangkan minum. Jika tidak berdasar posisi, sang tuan rumahlah yang berhak menuangkan minum.
11. Berterima kasihlah kepada sang chef saat selesai makan.
Anda bisa menggunakan beberapa frase seperti “domo arigato” atau “gochisosama deshita” untuk menunjukkan rasa hormat dan terima kasih kepada sang koki.
Foto : imgarcade.com |
0 komentar:
Posting Komentar